Kajian Kitab 'Aqoidu Ahlis Sunnah Wal Jama'ah 1

Kitab: ‘Aqo’idu Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
No: 001
Tiap hari: Sabtu
Oleh: Shuniyya Ruhama
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri – Kendal
Bismillahirrohmanirrohim...
Segala puja kita panjatkan bagi Gusti Allah, Peramut Semesta Alam.
Sholawat juga salam semoga senantiasa terhatur kepada Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita cadhong syafa’at beliau semenjak terciptanya dunia ini, saat ini, hingga di dunia yang akan tiba. Juga kepada para shohabat, tabi’in, tabi’it tabi’in, ulama sholih, syuhada’ dan para mushonnif al mukhlashin. Semoga kelak kita bersama mendapatkan syafaat Kanjeng nabi, gemrudug beramai-ramai masuk surga, selamat dari neraka dan mendapat ridlo Ilahi. Aamiin ya robbal ‘alamiin...
Amma ba’du:
Telah dhawuh Al Mushonnif Guru Mulia Abuya Kyai Haji Ahmad Abdul Hamid Kendal (1915-1998 M), semoga Gusti Allah merohmati beliau dan kami mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan barokah dari ilmu-ilmu Guru Mulia...
Aamiin aamiin aamiin ya robbal ‘alamiin...
_______________________________
Mengenal Ahlus Sunnah Wal Jama’ah
TANYA: Bagaimana asal usul adanya nama Ahlus Sunnah Wal Jama’ah?
JAWAB: Yakni ada sabda Kanjeng Nabi Muhammad SAW, “ Demi Dzat yang menguasai diri Muhammad. Akan terpecah umatku menjadi tujuh puluh tiga golongan. Satu golongan akan masuk ke surga . Adapun tujuh puluh dua golongan lainnya masuk neraka”. Para sahabat bertanya : “Ya Rosulullah, golongan manakah yang tidak masuk ke neraka?”. Kanjeng Nabi bersabda: “ Yaitu golongan ahlus sunnah wal jama’ah” (HR Thobroni).
Juga ada sabda Kanjeng Nabi yang lain:
“Sesungguhnya Kaum Bani Isroil telah terpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan. Dan umatku akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Kesemuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan yang tidak masuk neraka”. Beliau melanjutkan sabdanya: “Yakni golongan yang mengikuti sunnahku dan sunnah para Sahabatku” (HR Tirmidzi).
TANYA: Apa arti ahlus sunnah wal jama’ah?
JAWAB: Ahlus sunnah wal jama’ah yakni golongan yang mengikuti sunnah Kanjeng Nabi, baik ucapan, perbuatan, maupun taqrir beliau (keinginan Kanjeng Nabi yang belum sempat dilaksanakan beliau sudah wafat, juga diamnya Kanjeng Nabi melihat perilaku Sahabat berarti perkara tersebut boleh dikerjakan).
Al Jama’ah yakni golongan yang mengikuti perilaku Kanjeng Nabi juga mengikuti perilaku para Sahabat (dalam aqidah keagamaan dan amal ibadah, serta akhlaknya)
TANYA: Mana dalil kita harus mengikuti Kanjeng Nabi?
JAWAB: Yakni firman Gusti Allah dalam Al Quran Surat Al Hasyr : 7 “ Dan segala hal yang telah didatangkan (diperintahkan) oleh Rosul kepada kamu sekalian maka kerjakanlah. Dan segala hal yang telah dilarang oleh Rosul untuk kamu sekalian maka jauhilah (jangan dikerjakan).”

TANYA: Mana dalil kita harus mengikuti Sahabat?
JAWAB: Yakni sabda Kanjeng Nabi, “ Tetapilah atas kamu sekalian dengan sunnahku, dan perilaku para Khulafaur Rosyidin (Empat Sahabat Utama) yang telah dikaruniai petunjuk oleh Gusti Allah. Berpegang teguhlah kamu sekalian dengan sekuat-kuatnya.” (HR Abu Dawud dan HR Tirmidzi).
Juga sabda Kanjeng Nabi, “ Sahabatku bagaikan bintang yang ada di langit. Siapapun yang mengikuti tentu akan mendapatkan petunjuk”. (HR Baihaqi)
penulis :
Shuniyya Ruhama
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri – Kendal
Previous
Next Post »