MENOLAK FASILITAS NEGARA, TERLAMBAT KARENA BUS DITILANG

Teladan Nyata Guru Mulia Abuya KH Ahmad Abdul Hamid Kendal
Salah satu Ulama yang harum namanya hingga kini ialah Guru Mulia Abuya KH Ahmad Abdul Hamid Kendal yang biasa akrab dipanggil dengan sebutan Abuya. Seorang Kyai Besar yang secara penampilan fisik dan fasilitas kehidupannya sama sekali tidak sesuai dengan kebesaran namanya.
Ketika beliau menjadi Ketua MUI Jawa Tengah, dengan halus beliau menolak fasilitas mobil dinas yang disediakan sekaligus menolak gaji bulanan yang telah disediakan oleh Gubernur. Semua dilakukan karena kezuhudannya. Beliau lebih suka mengendarai sepeda jengki warna hijau tua.
Sehingga jika harus pergi ke luar daerah yang tidak terjangkau oleh sepeda, beliau akan rela naik angkutan umum, berdesakan dan bergelantungan dengan banyak penumpang yang lain. Tidak ada sedikitpun rasa gengsi bersarang di hati mulia beliau.
Pada suatu hari, pencipta kalimat “WALLAHUL MUWAFIQ ILA AQWAMITH THORIQ” ini menghadiri undangan dari Polda Jawa Tengah dengan kapasitas sebagai Ketua MUI Jateng. Dan kali ini beliau terlambat sampai di tujuan. Bukan kebiasaan beliau tentunya, sebab Abuya dikenal sangat disiplin waktu.
Ketika memberi kata sambutan, Abuya KH Ahmad Abdul Hamid dhawuh, “Bukan tipe saya suka terlambat hadir di suatu acara. Saya terlambat karena tadi bus yang saya tumpangi ditilang polisi,”.
Kontan saja semua hadirin tertawa, termasuk Kapolda pada saat itu, dan seketika Pak Kapolda Jateng meminta agar polisi penilang bus yang ditumpangi Abuya untuk diusut. Padahal Abuya menganggap hal itu biasa saja, tidak ada masalah.
Ila hadlroti ruhi Abuya KH Ahmad Abdul Hamid Al Qondaly wa zawjatihi wa dzurriyatihi wa furu'ihi wa silsilatihi wa muridihi wa muhibbihi syaiun lillahu lana walahum Al fatihah...
Dikisahkan oleh Cucunda Abuya KH Ahmad Abdul Hamid Kendal Mbak Nuri Hidayati B di Gresik
Shuniyya Ruhama
Pengajar Ponpes Tahfidzul Quran Al Istiqomah Weleri-Kendal

Previous
Next Post »