ﻋَﻦْ ﻋَﻄَﺎﺀٍ ﻗَﺎﻝَ : « ﻗِﻴﻞَ ﻟِﻌَﻠِﻲ ﺑﻦِ ﺃَﺑِﻲ ﻃَﺎﻟِﺐٍ ﺭَﺿِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻨْﻪُ : ﻫَﻞْ ﻛَﺎﻥَ ﻟِﻠﻨُّﺠُﻮﻡِ ﺃَﺻْﻞٌ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻧَﻌَﻢْ، ﻛَﺎﻥَ ﻧَﺒِﻲٌّ ﻣِﻦَ ﺍﻷﻧْﺒِﻴَﺎﺀِ ﻳُﻘَﺎﻝُ ﻟَﻪُ : ﻳُﻮﺷَﻊُ ﺑْﻦُ ﻧُﻮﻥٍ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﻟَﻪُ ﻗَﻮْﻣُﻪُ : ﻻَ ﻧُﺆْﻣِﻦُ ﺑِﻚَ ﺣَﺘَّﻰ ﺗُﻌَﻠﻤَﻨَﺎ ﺑَﺪْﺀَ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺁﺟَﺎﻟَﻪُ، ﻓَﺄَﻭْﺣَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﺇِﻟﻰ ﻏَﻤَﺎﻣَﺔٍ ﻓَﺄَﻣْﻄَﺮَﺗْﻬُﻢْ ﻭَﺍﺳْﺘَﻨْﻘَﻊَ ﻋَﻠﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞِ ﻣَﺎﺀً ﺻَﺎﻓِﻴَﺎً، ﺛُﻢَّ ﺃَﻭْﺣَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﺇِﻟﻰ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ : ﺃَﻥْ ﺗَﺠْﺮِﻱَ ﻓِﻲ ﺫﻟِﻚَ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ، ﺛُﻢَّ ﺃَﻭْﺣَﻰ ﺇِﻟﻰ ﻳُﻮﺷَﻊَ ﺑﻦِ ﻧُﻮﻥٍ ﺃَﻥْ ﻳَﺮْﺗَﻘِﻲَ ﻫُﻮَ ﻭَﻗَﻮْﻣُﻪُ ﻋَﻠﻰ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞِ، ﻓَﺎﺭْﺗَﻘُﻮﺍ ﺍﻟْﺠَﺒَﻞَ، ﻓَﻘَﺎﻣُﻮﺍ ﻋَﻠﻰ ﺍﻟﻤَﺎﺀِ ﺣَﺘَّﻰ ﻋَﺮَﻓُﻮﺍ ﺑِﻪِ ﺑَﺪْﺀَ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺁﺟَﺎﻟِﻪِ ﺑِﻤَﺠَﺎﺭِﻱ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ ﻭَﺳَﺎﻋَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﻜَﺎﻥَ ﺃَﺣَﺪُﻫُﻢْ ﻳَﻌْﻠَﻢُ ﻣَﺘﻰ ﻳﻤﻮﺕُ، ﻭَﻣَﺘﻰ ﻳَﻤْﺮَﺽُ، ﻭَﻣَﻦْ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻮﻟَﺪُ ﻟَﻪُ، ﻭَﻣَﻦْ ﺫَﺍ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﻳُﻮﻟَﺪُ ﻟَﻪُ، ﻓَﺒَﻘَﻮْﺍ ﻛَﺬﻟِﻚَ ﺑُﺮْﻫَﺔً ﻣِﻦْ ﺩَﻫْﺮِﻫِﻢْ، ﺛُﻢَّ ﺇِﻥَّ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺍﻟﺼَّﻼَﺓُ ﻭَﺍﻟﺴَّﻼَﻡُ ﻗَﺎﺗَﻠَﻬُﻢْ ﻋَﻠﻰ ﺍﻟْﻜُﻔْﺮِ، ﻓَﺄَﺧْﺮَﺟُﻮﺍ ﺇِﻟﻰ ﺩَﺍﻭُﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻟْﻘِﺘَﺎﻝِ ﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻀُﺮْ ﺃَﺟَﻠُﻪُ ﺧَﻠَّﻔُﻮﻩُ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِﻬِﻢْ، ﻓَﻜَﺎﻥَ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺏِ ﺩَﺍﻭُﺩَ، ﻭَﻻَ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻦْ ﻫﺆُﻷ ﺃَﺣَﺪٌ، ﻓَﻘَﺎﻝَ ﺩَﺍﻭُﺩُ : ﺭَﺏ ﺃُﻗَﺎﺗِﻞُ ﻋَﻠﻰ ﻃَﺎﻋَﺘِﻚَ، ﻭَﻳُﻘَﺎﺗِﻞُ ﻫﺆُﻷ ﻋَﻠﻰ ﻣَﻌْﺼِﻴَﺘِﻚَ، ﻓَﻴُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻲ، ﻭَﻻَ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻦْ ﻫﺆُﻷ ﺃَﺣَﺪٌ، ﻓَﺄَﻭْﺣَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﺗَﺒَﺎﺭَﻙَ ﻭَﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﺇِﻟَﻴْﻪِ : ﺇِﻧﻲ ﻛُﻨْﺖُ ﻋَﻠَّﻤْﺘُﻬُﻢْ ﺑَﺪْﺀَ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﻭَﺁﺟَﺎﻟِﻪِ، ﻭَﺇِﻧَّﻤَﺎ ﺃَﺧْﺮَﺟُﻮﺍ ﺇِﻟَﻴْﻚَ ﻣَﻦْ ﻟَﻢْ ﻳَﺤْﻀُﺮْ ﺃَﺟَﻠُﻪُ، ﻭَﻣَﻦْ ﺣَﻀَﺮَ ﺃَﺟَﻠُﻪُ ﺧَﻠَّﻔُﻮﻩُ ﻓِﻲ ﺑُﻴُﻮﺗِﻬِﻢْ، ﻓَﻤِﻦْ ﺛَﻢَّ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻦْ ﺃَﺻْﺤَﺎﺑِﻚَ، ﻭَﻻَ ﻳُﻘْﺘَﻞُ ﻣِﻨْﻬُﻢْ ﺃَﺣَﺪٌ، ﻗَﺎﻝَ ﺩَﺍﻭُﺩُ : ﻳَﺎ ﺭَﺏ ﻋَﻠﻰ ﻣَﺎﺫَﺍ ﻋَﻠَّﻤْﺘَﻬُﻢْ؟ ﻗَﺎﻝَ : ﻋَﻠﻰ ﻣَﺠَﺎﺭِﻱ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲِ ﻭَﺍﻟْﻘَﻤَﺮِ ﻭَﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ ﻭَﺳَﺎﻋَﺎﺕِ ﺍﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻗَﺎﻝَ : ﻓَﺪَﻋَﺎ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﺗَﻌَﺎﻟﻰ ﻓَﺤُﺒِﺴَﺖِ ﺍﻟﺸَّﻤْﺲُ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ، ﻓَﺰَﺍﺩَ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﺎﺧْﺘَﻠَﻄَﺖْ ﺍﻟﺰﻳَﺎﺩَﺓُ ﺑِﺎﻟﻠَّﻴْﻞِ ﻭَﺍﻟﻨَّﻬَﺎﺭِ، ﻓَﻠَﻢْ ﻳَﻌْﺮِﻓُﻮﺍ ﻗَﺪَﺭَ ﺍﻟﺰﻳَﺎﺩَﺓِ، ﻓَﺎﺧْﺘَﻠَﻂَ ﻋَﻠَﻴْﻬِﻢْ ﺣِﺴَﺎﺑُﻬُﻢْ، ﻗَﺎﻝَ ﻋَﻠِﻲٌّ : ﻓَﻤِﻦْ ﺛَﻢَّ ﻛُﺮِﻩَ ﺍﻟﻨَّﻈَﺮُ ﻓِﻲ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ » . ( ﺧﻂ ﻓِﻲ ﻛِﺘَﺎﺏِ ﺍﻟﻨُّﺠُﻮﻡِ، ﻭَﺳَﻨَﺪُﻩُ ﺿَﻌِﻴﻒٌ ) .
ﺍﺳﻢ ﺍﻟﻜﺘﺎﺏ : ﺟﺎﻣﻊ ﺍﻟﻤﺴﺎﻧﻴﺪ ﻭﺍﻟﻤﺮﺍﺳﻴﻞ
ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺠﺰﺀ : 16
ﺭﻗﻢ ﺍﻟﺼﻔﺤﺔ : 111
dirwayatkan dari 'Atho, beliau berkata: ditanyakan kepada -Sayidina- 'Ali bin Abi Thalib R.A.: apakah ada dasar/dalil bagi Ilmu perbintangan?
berkata Sayidina Ali:'Iya ada dasarnya, adalah seorang Nabi yang disebut Yusa' bin Nun, kemudian berkata Kaumnya kepada Beliau:'' kami tidak akan beriman kepadamu hingga engkau mengajarkan kepada kami akan permulaan penciptaan makhluq dan ajalnya,.
maka Allah mewahyukan kepada awan kemudian turun Hujan kepada mereka dan menjadi tergenang diatas gunung air yang bersih, kemudian Allah mewahyukan kepada Yusa' bin Nun agar naik ia dan kaumnya ke atas gunung., maka naiklah mereka ke atas gunung, lalu mereka mulai mengamati atas air tersebut hingga mereka mengetahui, permulaan penciptaan makhluq dan ajalnya dengan peredaran Matahari dan Bulan serta bintang dan waktu-waktu malam dan siang.
dan ada salah seorang dari mereka dapat mengetahui kapan ia meninggal dan kapan ia sakit dan siapa yang akan dilahirkan untuknya.
dan mereka menetapi keadaan seperti itu pada setiap moment dari waktu mereka.
kemudian Nabi Dawud A.S. memerangi mereka atas kekafiran mereka, maka keluar menyambut penyerangan Nabi Dawud orang2 yang tidak datang ajalnya di hari itu, sedangkan yang ajalnya datang di hari itu mereka tinggalkan dirumah-rumahnya.
maka terbunuh sahabat-Sahabat Nabi Dawud, dan tidak ada satupun yang terbunuh dari kalangan ahli nujum.
maka berkata Nabi Dawud:' Ya Allah, aku perangi mereka atas dasar keta'atan kepadamu, dan mereka berperang atas dasar ma'siat kepadamu, lalu mereka membunuh sahabat-sahabatku, dan tidak terbunuh salah seorangpun dari mereka.
Maka Allah mewahyukan kepada Nabi Dawud : sesungguhnya Aku telah mengajarkan kepada mereka akan penciptaan makhluq dan ajalnya, dan bahwasannya yg keluar memerangimu adalah dari orang2 yang tidak datang ajalnya -dihari itu-, dan siapa yang datang ajalnya mereka tinggalkan dirumah-rumahnya, oleh karna itu terbunuh sahabat-sahabatmu dan tidak ada yang dibunuh salah seorangpun dari mereka
lalu berkata Nabi Dawud A.S.: Ya Rabb dengan apa Engkau mengajarkan mereka? Allah berfirman:''dengan peredaran matahari, bulan dan bintang dan waktu-waktu malam dan siang.
berkata sayidina Ali: maka Nabi Daud berdoa kepada Allah, maka ditahan peredaran matahari atas mereka, maka bertambah panjang waktu siang, lalu bercampur tambahan malam dengan siang, sehingga mereka tidak mengetahui ukuran tambahannya, lalu kacau atas mereka hisab mereka.
berkata sayidina Ali- maka dari itu di makruhkan melihat pada bintang (mungkin meramal denganya)
Kaum sarungan, sehebat apapun gak pernah diakui.. karna gak punya ijapsah, kaum pinggiran, tergusur oleh perubahan jaman, kemunduran jaman.